Perancang busana modis
Meski usianya
baru menginjak 22 tahun, seorang tokoh terkenal sebagai Wulan Tsummandana scarf
Setyoningrum nan busana perancang busana Semarang, Jawa Tengah. Berkat
penciptaan ini syal nama, Wulan dan perusahaan Miulan Hijab melambung.
Dalam desain jilbab, Wulan selalu berfokus pada bunga berwarna-warni. Dikombinasikan dengan desain yang unik, desain Wulan jilbab sangat populer di kalangan wanita muda dan ibu-ibu muda.
Di pasar lokal, produk tersebut telah menembus tabir daerah Miulan yang berbeda. Tercatat 26 distributor untuk membantu memasarkan produk mereka. Juga di negeri ini, juga telah Wulan jilbab desain di kancah internasional, seperti Malaysia, Hong Kong dan negara-negara lainnya.
Dalam sebulan, omset mencapai Rp 300 juta. "Ketika Ramadhan dapat me-mount enam kali," kata dara yang mengenakan jilbab sejak SMP.
Wulan mulai merambah bisnis sejak saya berusia 19 ketika saya masih kuliah. Pada saat itu, ia mulai mempelajari penjualan pakaian online. "Dia mulai tren penjualan online, jadi aku menjual pakaian tapi pakaian," kata gadis itu lahir 23 Desember 1990. Selain menjual secara online, juga bergabung dalam multi level marketing (MLM).
Semua ini bisnis yang sibuk saat menjalani dilakoninya perguruan tinggi atau universitas. Khawatir mengganggu kuliah, orang tuanya telah mengungsi dari dunia bisnis Wulan. "Tapi sebagai penonton terus mengembangkan bisnis ini," kata Wulan yang dididik di Universitas Dian Nuswantoro ini.
Berkat kegigihan dalam bisnis MLM, juga menerima bonus sebesar $ 6 juta. "Keuntungannya adalah yang kemudian menjadi modal usaha saya," katanya. Wulan mengajar sendiri menyimpulkan Strata I (SI) itu tahun 2012 kemarin.
Dengan modal S 6 juta, Wulan memberanikan diri membuka butik di rumah ayah mereka, di Semarang batu Building Selatan. Butik ia mulai beroperasi pada Maret 2011.
Di toko pakaian yang lebih normal. Sayangnya, toko itu kosong. Pendahuluan Agustus 2011, perusahaan sudah goyang toko. "Saya tidak punya masalah membayar gaji para karyawan," kata Wulan.
Dalam masa-masa sulit memulai karirnya sebagai perancang busana muslim dan jilbab mulai. Pada awalnya, ia belajar membuat jilbab Ciput atau pakaian. Setelah itu, Wulan juga mulai belajar bagaimana membuat jilbab.
Kegiatan ini dimulai pada bulan November 2011 dilakoninya. Ciput dan kreasi kerudung kemudian datang dipajang di toko. Tanpa diduga, jilbab produk bangunan mendapat respon positif dari pasar.
Pengunjung yang funky butik yang tenang, secara bertahap ramai. Melihat kesempatan, Wulan bahkan lebih bersemangat untuk merancang berbagai kreasi jilbab dan abaya untuk dijual di toko. Untuk memperkuat merek, diberi label produk di bawah merek Hijab Miulan. Sekarang Miulan Hijab jilbab sorban dapat menghasilkan 200-300 per hari. Sementara abaya sebagai 50 lembar per hari. Desain Mode Muslim dengan harga Rs 70.000 - Rp 150.000 per potong.
Produk Terbatas
Wulan Setyoningrum meningkatkan Miulan keberhasilan Hijab meskipun strategi bisnis tidak pengawalan. Pasar busana muslim sangat luas di negeri ini, dia toko online tembus dan promosi yang gencar melalui jaringan sosial seperti facebook dan fan page.
Dalam hal produk, yang rajin untuk merancang sebuah model yang menggabungkan warna dan gaya yang sesuai dengan wanita saat ini. "Inspirasi dari model pakaian muslim saya suka," kata Wulan.
Jangan ragu untuk meminta pendapat dan selera pelanggan meminta toko online. Inilah kelebihan toko online, yang memungkinkan Wulan berinteraksi langsung dengan pembeli dengan lebih nyaman.
Bahkan, sekarang dia memiliki 26 halaman fan juga menunjukkan jumlah distributor Miulan Hijab. Nah, setiap halaman fan dinamai sesuai dengan lokasi, seperti Malang dan Semarang Miulan Miulan Hijab Hijab.
Bukan hanya itu, pada awal, kegiatannya pameran perguruan aktif Wulan di berbagai provinsi. Dengan semakin populernya Miulan Hijab, kini lebih fokus pada produksi. Penjualan di daerah, diberikan kepada dealer. "Jumlah pemesanan online sangat besar, sehingga fokus tidak terjadi, mereka juga fokus pada manajemen penjualan halaman web online," katanya.
Namun, mengelola bisnis tidak mudah. Ada hambatan yang pengalaman, sebagai barang tiba terlambat untuk pembeli. "Biasanya ada cinta gila Selain itu,. Banyak dari mereka yang menghubungi saya di luar jam kantor. Jadi jika tertunda menjawab pelanggan ini juga sudah dimarahi," Wulan sejarah sedang melanjutkan studinya di Universitas Diponegoro S2 .
Wulan juga cenderung untuk memanjakan pelanggan Miulan Hijab, untuk pembuatan khusus alias edisi edisi terbatas terbatas. Menurut dia, hal itu juga dapat meningkatkan brand Hijab kelas Miulan.
Selain tantangan dari pembeli, Wulan juga merasa lain bau yang berasal dari orang-orang yang sering meniru desain. "Saya penjiplakan desain mal akhir-akhir ini.Di merajalela, sulit untuk menemukan syal warna-warni dengan bunga gaya Hijab Miulan," jelasnya.
Namun, Wulan bereaksi dengan bidang jantung. Dia sedang mencari sisi positif dari plagiarisme. "Karena menjiblak setidaknya Miulan produk menjadi semakin populer. Tenggat sekarang mengatakan KW Miulan orang," tambahnya bercanda.
Produk ini biasanya dihargai rute yang sangat murah. Jika biaya semula Rp 70.000, maka unsur-unsur yang terkait dapat dibeli hanya $ 35.000. Namun, Wulan barang palsu masih menjadi berbeda dari aslinya, terutama warna dan kombinasi. Warna produk asli sesuai dengan katalog website resmi. Selain itu, bunga yang menjadi ciri Miulan jilbab juga akan berbeda.
"Palsu itu, bunga-bunga kecil dan cara miring," kata Wulan berbagi tips membedakan produk asli dan palsu. Dia tidak khawatir. Menurut dia, bagaimanapun, mendukung semua diatur oleh Yang Mahakuasa.
Ingin mendominasi pasar anak-anak
Sukses dalam bisnis memakai jilbab Muslim dan omset ratusan juta, tidak mudah puas Setyaningrum Wulan. Dia masih berambisi untuk lebih meningkatkan Hijab Miulan. Untuk melakukan hal ini, Wulan juga menciptakan beberapa rencana ekspansi bisnis tahun ini. Salah satunya adalah pembukaan butik baru di berbagai daerah di Indonesia.
Miulan Boutique Hijab tidak memiliki jaringan sama sekali. Saat ini, ini butik hotel baru Hijab Miulan ada satu di Semarang Selatan. Itu juga digunakan sebagai tempat produksi. "Sekarang tempat ini sangat sempit, sehingga sulit untuk memvisualisasikan," kata Wulan.
Dengan rencana untuk menambah jaringan butik, Wulan juga merasa perlu untuk mempersiapkan diversifikasi produk. Jika semua ini fokus kerja pada pasar remaja dan ibu-ibu muda, sekarang juga ditujukan pada anak-anak melalui produk yang disebut Anak Miulan. "Anak-anak sudah menyiapkan produk Miulan," kata Wulan.
Rencananya, khususnya anak-anak Muslim telah dijual menjelang bulan Ramadhan tahun ini. Hijab Miulan Demikian pula, ia juga berharap Miulan Anak-anak bisa menjadi trend setter anak-anak Muslim.
Untuk mendukung rencana ekspansi, Wulan juga intens menuai keuntungan perusahaan selama bertahun-tahun. Selain meningkatkan upaya ambisius, ia masih ingin bisnisnya untuk menghasilkan manfaat bagi lingkungan. Perekrutan mengambil rumah tangga ibu di wilayah tersebut untuk berpartisipasi dalam kegiatan produksi.
Sebagian besar ibu-ibu yang terlibat dalam produksi aksesoris bunga adalah merek Miulan Hijab. Ibu rumah tangga mulai terlibat sejak Desember 2012.
"Banyak ibu di sekitar rumah untuk mencari penghasilan tambahan, kemudian mencoba untuk membantu produksi," kata Wulan. Pra-kerja, ibu dilatih terlebih dahulu bagaimana bunga lakukan aksesoris jilbab.
Setelah memenuhi syarat, diperbolehkan untuk membawa bahan dan menjahit kit Wulan gratis. Setiap minggu, bunga dijual penciptaan Wulan. "Responnya sangat baik, banyak ibu-ibu yang ingin datang," kata Wulan.
Dalam seminggu, setiap ibu rumah tangga bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 50.000 sampai Rp 300.000. Selain bekerja diri ibu, Wulan juga memiliki staf permanen, yang mewakili 14 orang. Para karyawan ini fokus membantu butik dna mengelola kegiatan produktif lainnya. kas
Dalam desain jilbab, Wulan selalu berfokus pada bunga berwarna-warni. Dikombinasikan dengan desain yang unik, desain Wulan jilbab sangat populer di kalangan wanita muda dan ibu-ibu muda.
Di pasar lokal, produk tersebut telah menembus tabir daerah Miulan yang berbeda. Tercatat 26 distributor untuk membantu memasarkan produk mereka. Juga di negeri ini, juga telah Wulan jilbab desain di kancah internasional, seperti Malaysia, Hong Kong dan negara-negara lainnya.
Dalam sebulan, omset mencapai Rp 300 juta. "Ketika Ramadhan dapat me-mount enam kali," kata dara yang mengenakan jilbab sejak SMP.
Wulan mulai merambah bisnis sejak saya berusia 19 ketika saya masih kuliah. Pada saat itu, ia mulai mempelajari penjualan pakaian online. "Dia mulai tren penjualan online, jadi aku menjual pakaian tapi pakaian," kata gadis itu lahir 23 Desember 1990. Selain menjual secara online, juga bergabung dalam multi level marketing (MLM).
Semua ini bisnis yang sibuk saat menjalani dilakoninya perguruan tinggi atau universitas. Khawatir mengganggu kuliah, orang tuanya telah mengungsi dari dunia bisnis Wulan. "Tapi sebagai penonton terus mengembangkan bisnis ini," kata Wulan yang dididik di Universitas Dian Nuswantoro ini.
Berkat kegigihan dalam bisnis MLM, juga menerima bonus sebesar $ 6 juta. "Keuntungannya adalah yang kemudian menjadi modal usaha saya," katanya. Wulan mengajar sendiri menyimpulkan Strata I (SI) itu tahun 2012 kemarin.
Dengan modal S 6 juta, Wulan memberanikan diri membuka butik di rumah ayah mereka, di Semarang batu Building Selatan. Butik ia mulai beroperasi pada Maret 2011.
Di toko pakaian yang lebih normal. Sayangnya, toko itu kosong. Pendahuluan Agustus 2011, perusahaan sudah goyang toko. "Saya tidak punya masalah membayar gaji para karyawan," kata Wulan.
Dalam masa-masa sulit memulai karirnya sebagai perancang busana muslim dan jilbab mulai. Pada awalnya, ia belajar membuat jilbab Ciput atau pakaian. Setelah itu, Wulan juga mulai belajar bagaimana membuat jilbab.
Kegiatan ini dimulai pada bulan November 2011 dilakoninya. Ciput dan kreasi kerudung kemudian datang dipajang di toko. Tanpa diduga, jilbab produk bangunan mendapat respon positif dari pasar.
Pengunjung yang funky butik yang tenang, secara bertahap ramai. Melihat kesempatan, Wulan bahkan lebih bersemangat untuk merancang berbagai kreasi jilbab dan abaya untuk dijual di toko. Untuk memperkuat merek, diberi label produk di bawah merek Hijab Miulan. Sekarang Miulan Hijab jilbab sorban dapat menghasilkan 200-300 per hari. Sementara abaya sebagai 50 lembar per hari. Desain Mode Muslim dengan harga Rs 70.000 - Rp 150.000 per potong.
Produk Terbatas
Wulan Setyoningrum meningkatkan Miulan keberhasilan Hijab meskipun strategi bisnis tidak pengawalan. Pasar busana muslim sangat luas di negeri ini, dia toko online tembus dan promosi yang gencar melalui jaringan sosial seperti facebook dan fan page.
Dalam hal produk, yang rajin untuk merancang sebuah model yang menggabungkan warna dan gaya yang sesuai dengan wanita saat ini. "Inspirasi dari model pakaian muslim saya suka," kata Wulan.
Jangan ragu untuk meminta pendapat dan selera pelanggan meminta toko online. Inilah kelebihan toko online, yang memungkinkan Wulan berinteraksi langsung dengan pembeli dengan lebih nyaman.
Bahkan, sekarang dia memiliki 26 halaman fan juga menunjukkan jumlah distributor Miulan Hijab. Nah, setiap halaman fan dinamai sesuai dengan lokasi, seperti Malang dan Semarang Miulan Miulan Hijab Hijab.
Bukan hanya itu, pada awal, kegiatannya pameran perguruan aktif Wulan di berbagai provinsi. Dengan semakin populernya Miulan Hijab, kini lebih fokus pada produksi. Penjualan di daerah, diberikan kepada dealer. "Jumlah pemesanan online sangat besar, sehingga fokus tidak terjadi, mereka juga fokus pada manajemen penjualan halaman web online," katanya.
Namun, mengelola bisnis tidak mudah. Ada hambatan yang pengalaman, sebagai barang tiba terlambat untuk pembeli. "Biasanya ada cinta gila Selain itu,. Banyak dari mereka yang menghubungi saya di luar jam kantor. Jadi jika tertunda menjawab pelanggan ini juga sudah dimarahi," Wulan sejarah sedang melanjutkan studinya di Universitas Diponegoro S2 .
Wulan juga cenderung untuk memanjakan pelanggan Miulan Hijab, untuk pembuatan khusus alias edisi edisi terbatas terbatas. Menurut dia, hal itu juga dapat meningkatkan brand Hijab kelas Miulan.
Selain tantangan dari pembeli, Wulan juga merasa lain bau yang berasal dari orang-orang yang sering meniru desain. "Saya penjiplakan desain mal akhir-akhir ini.Di merajalela, sulit untuk menemukan syal warna-warni dengan bunga gaya Hijab Miulan," jelasnya.
Namun, Wulan bereaksi dengan bidang jantung. Dia sedang mencari sisi positif dari plagiarisme. "Karena menjiblak setidaknya Miulan produk menjadi semakin populer. Tenggat sekarang mengatakan KW Miulan orang," tambahnya bercanda.
Produk ini biasanya dihargai rute yang sangat murah. Jika biaya semula Rp 70.000, maka unsur-unsur yang terkait dapat dibeli hanya $ 35.000. Namun, Wulan barang palsu masih menjadi berbeda dari aslinya, terutama warna dan kombinasi. Warna produk asli sesuai dengan katalog website resmi. Selain itu, bunga yang menjadi ciri Miulan jilbab juga akan berbeda.
"Palsu itu, bunga-bunga kecil dan cara miring," kata Wulan berbagi tips membedakan produk asli dan palsu. Dia tidak khawatir. Menurut dia, bagaimanapun, mendukung semua diatur oleh Yang Mahakuasa.
Ingin mendominasi pasar anak-anak
Sukses dalam bisnis memakai jilbab Muslim dan omset ratusan juta, tidak mudah puas Setyaningrum Wulan. Dia masih berambisi untuk lebih meningkatkan Hijab Miulan. Untuk melakukan hal ini, Wulan juga menciptakan beberapa rencana ekspansi bisnis tahun ini. Salah satunya adalah pembukaan butik baru di berbagai daerah di Indonesia.
Miulan Boutique Hijab tidak memiliki jaringan sama sekali. Saat ini, ini butik hotel baru Hijab Miulan ada satu di Semarang Selatan. Itu juga digunakan sebagai tempat produksi. "Sekarang tempat ini sangat sempit, sehingga sulit untuk memvisualisasikan," kata Wulan.
Dengan rencana untuk menambah jaringan butik, Wulan juga merasa perlu untuk mempersiapkan diversifikasi produk. Jika semua ini fokus kerja pada pasar remaja dan ibu-ibu muda, sekarang juga ditujukan pada anak-anak melalui produk yang disebut Anak Miulan. "Anak-anak sudah menyiapkan produk Miulan," kata Wulan.
Rencananya, khususnya anak-anak Muslim telah dijual menjelang bulan Ramadhan tahun ini. Hijab Miulan Demikian pula, ia juga berharap Miulan Anak-anak bisa menjadi trend setter anak-anak Muslim.
Untuk mendukung rencana ekspansi, Wulan juga intens menuai keuntungan perusahaan selama bertahun-tahun. Selain meningkatkan upaya ambisius, ia masih ingin bisnisnya untuk menghasilkan manfaat bagi lingkungan. Perekrutan mengambil rumah tangga ibu di wilayah tersebut untuk berpartisipasi dalam kegiatan produksi.
Sebagian besar ibu-ibu yang terlibat dalam produksi aksesoris bunga adalah merek Miulan Hijab. Ibu rumah tangga mulai terlibat sejak Desember 2012.
"Banyak ibu di sekitar rumah untuk mencari penghasilan tambahan, kemudian mencoba untuk membantu produksi," kata Wulan. Pra-kerja, ibu dilatih terlebih dahulu bagaimana bunga lakukan aksesoris jilbab.
Setelah memenuhi syarat, diperbolehkan untuk membawa bahan dan menjahit kit Wulan gratis. Setiap minggu, bunga dijual penciptaan Wulan. "Responnya sangat baik, banyak ibu-ibu yang ingin datang," kata Wulan.
Dalam seminggu, setiap ibu rumah tangga bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 50.000 sampai Rp 300.000. Selain bekerja diri ibu, Wulan juga memiliki staf permanen, yang mewakili 14 orang. Para karyawan ini fokus membantu butik dna mengelola kegiatan produktif lainnya. kas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar