Pasar Tanah Kongsi berlokasi di Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Padang. Bukan lantaran kesibukan pagi di pasar itu ditingkahi suara palsu burung walet dari rumah yang juga dijadikan sarang burung berludah mahal itu. Dagangannya yang mulai digelar para pedagang sedikit beda dari pasar pembantu yang ada di Padang.
Di sana aroma makanan chinese food membaur di antara para pembeli dan pedagang. Ada aroma kwetiau, mi goreng, nasi goreng, bubur ayam, dan cemilan berasa oriental. Dan pengunjung mayoritasnya yang adalah warga berdarah Tionghoa makin menambah beda suasana pasar yang terletak di kawasan kota tua itu.
Pasar Kongsi mayoritas Cina, mereka yang berbelanja terdiri dari berbagai ras. Ada orang Minang, keturunan cina, keturunan orang India. Demikian juga dengan pedagangnya.
Pasar Kongsi, layaknya seperti pasar-pasar pembantu di Kota Padang. Pasar ini juga disebut pasar pagi dan menurut cerita rakyat setempat, pasar itu ada semenjak adanya kota tua Padang. Nuansa oriental di Pasar Kongsi yang aktivitasnya dimulai dari pagi hingga pukul 11.30 WIB ini, dapat ditemukan dikala kita memasuki gerbang pasar tersebut.
Di sepanjang jalan pintu masuk Pasar Kongsi dari jalan Kali Kecil, berjejer bangunan tua. Bahkan yang lebih uniknya, ada kesan sesudut tata kota layaknya di Eropa, tepat di belakang bangunan tua itu, ada kali kecil dan memang di bagian lain dari kawasan Pasar Kongsi itu, ada juga kali-kali atau istilah teknis disebut drainase berukuran kecil.
Pasar Tanah Kongsi memiliki sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan Kota Padang. Sejak abad XIV, VOC mulai ber¬operasi di Indonesia, dan masuk ke Padang melalui pulau Cingkuak, pembangunan gedung-gedung di Muara Batang Arau tumbuh. Pada tahun 1799 muara tersebut menjadi pelabuhan terpenting di Sumatera, dan semenjak saat itu banyak pedagang Cina, India, dan Arab memasuki muara.
Belanja di Pasar Tanah Kongsi, tempatnya lumayan bersih dibandingkan pasar satelit lainnya. Bahan sayur mayur yang tersedia lebih lengkap dan beraneka ragam. Begitu juga dengan ikan laut yang segar. Tidak ketinggalan buah-buahannya juga lengkap dan segar-segar.
Namanya juga kawasan pecinan. Jadi bisa ditemukan dengan mudah toko kelontong yang menjual barang-barang untuk kegiatan seremonial Tionghoa. Di sana dengan mudah bisa dijumpai penjual Hio, Kerta Sembahyang, dan bumbu-bumbu untuk masakan oriental.
Dia mengatakan, Pasar Tanah Kongsi tidak mengalami kemajuan dibandingkan dengan pasar yang lainnya di Kota Padang. Infrastuktur dan fasilitas lainnya tidak menga¬lami perubahan, meskipun ada wacana dari pemerintah untuk menjadikan kawasan pasar, menjadi kawasan wisata Pecinan (Chinatown).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar